HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim <p><strong>HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa</strong> (ISSN: <strong>2808-8107</strong>) merupakan <em>open access &amp; peer-reviewed journal </em>yang dikelola oleh STT Banua Niha Keriso Protestan Sundermann Nias (<strong>STT BNKP Sundermann</strong>), menerbitkan artikel asli berkualitas yang berisi konten teoretis dan praktis dalam rumpun ilmu teologi dan pendidikan agama Kristen. HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa (<strong>HJIM</strong>) menyambut kontribusi berkualitas yang menyelidiki ilmu teologi dan pendidikan agama Kristen dari perspektif teoritis, empiris, dan kritis. <strong>HJIM</strong> terutama mendukung makalah penelitian asli dan artikulatif, tetapi artikel yang berfokus pada teori, ulasan buku, dan kontribusi ilmiah lainnya juga diterima. Terbit dua kali dalam setahun yakni <strong>April</strong> dan <strong>October</strong>.</p> <p>Saat ini, tidak ada biaya pemrosesan artikel atau biaya publikasi bagi penulis untuk menerbitkan makalah. Meskipun gratis untuk publikasi, harap dicatat bahwa naskah yang dikirimkan akan diperiksa secara ketat selama proses editorial, peninjauan, dan produksi untuk memastikan kualitas dan integritas semua artikel yang diterbitkan.</p> <p> </p> <h2>Kontak &amp; Alamat:</h2> <p><strong>Opini Abdi Putra Hia</strong><br />Jl. Pendidikan No. 19 Gunungsitoli<br />Provinsi Sumatera Utara - Indonesia<br />Email: <a href="mailto:hineni@sttsundermann.ac.id">hineni@sttsundermann.ac.id</a><br />+6281264512025</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; background: white;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: 'Segoe UI','sans-serif';"> </span></p> en-US <p>Penulis yang menerbitkan di HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa setuju dengan persyaratan berikut:</p> <p>Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan <strong>HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa</strong> hak publikasi pertama dengan makalah yang secara bersamaan dilisensikan di bawah <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a> yang memungkinkan orang lain untuk secara bebas berbagi dan mengutip karya ini dengan pengakuan kepengarangan karya penulis dan publikasi awal pada <strong>HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa</strong>.</p> <p>Penulis diizinkan untuk mendistribusikan versi yang diterbitkan dalam jurnal ini (misalnya memosting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan tetap memberi pengakuan publikasi awal pada <strong>HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa</strong>.</p> hineni@sttsundermann.ac.id (Opini Abdi Putra Hia) charles.harefa201@gmail.com (Charles Adelfrid Harefa) Sat, 11 Nov 2023 14:28:26 +0700 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hineni Syelakheni http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/335 <p>Pemanggilan dan pengutusan Yesaya dalam Yesaya 6:1-13 merupakan narasi yang terkenal dalam Perjanjian Lama. Dalam Kekristenan, teks ini sering kali dipakai sebagai landasan biblis pemanggilan Allah kepada para pelayan dan dalam pengutusan mereka yang sudah didahului oleh pemilihan Allah serta kesiapan mereka, tetapi tidak hanya berhenti bagi pelayan, melainkan terbuka bagi umat secara umum. Tulisan ini hendak mengkaji teks Yesaya 6:1-13 melalui analisa historis kritis dengan mengembangkan hermeneutika, sehingga fokus teks ini dikembangkan tidak hanya secara sinkronis, melainkan diakronis. Dengan berfokus pada frasa הִנְנִי שְׁלָחֵנִי “hineni syelakheni”, maka dapatlah diketahui bahwasanya hal ini menampilkan respon ketaatan dan kepatuhan kepada siapa pun yang dipanggil untuk siap dan mau melayani, baik ia sebagai seorang pelayan maupun jemaat secara umum. Tulisan ini dikembangkan dengan terlebih dahulu menjelaskan konteks teks dan sitz im leben teks kemudian mengembangkan hermeneutika dan membawa tulisan dalam relevansinya terhadap pemanggilan pelayan secara khusus dan umat Allah/jemaat secara umum.</p> Virdo Manurung Copyright (c) 2023 Virdo Manurung https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/335 Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0700 Panggilan Menjadi Pendidik Agama Kristen yang Profesional bagi Generasi Alpha http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/341 <p><em>This article discusses the urgency of professional Christian education teachers for the Alpha generation who have various quite complex needs and problems. Teachers are expected to be able to carry out their duties wholeheartedly and be able to apply technology in the learning process so that it is interesting and easy to understand by the Alpha generation. Unfortunately, in the current era of digital technology there are still teachers who are less professional in carrying out their calling, including in the use of digital technology in learning. To answer this problem, in this research the author uses a qualitative method through literature study, namely comparing various literature, be it books, articles or journals related to the discussion above. The aim of this research is to see the urgency of the need for professional Christian education teachers in educating the Alpha generation. The results of this research show that professional Christian education teachers are really needed in educating the Alpha generation, so that the needs of this generation can be met through Christian education.</em></p> Nella Novianti Dakhi, Sozawato Telaumbanua Copyright (c) 2023 Nella Novianti Dakhi, Sozawato Telaumbanua https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/341 Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0700 Bermisi dalam Keabu-abuan http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/292 <p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji misi dalam zaman post-modern saat ini dari perspektif filsafat. Saat ini, misi <em>post-modern</em> dapat disebut sebagai misi kontemporer. Keberagaman konteks mengundang munculnya berbagai tantangan bagi setiap pelaku misi, seperti yang dihadapi atau bahkan dijiwai oleh orang-orang belakangan ini, yakni munculnya subjektivitas dalam menalar sebuah kebenaran. Hal itu tidak lain muncul karena adanya proses kemajuan manusia dalam berpikir menuju kompleksitas, yang mana akan terus menggerus pengenalan mereka sendiri akan keberadaannya. Subjektivitas kebenaran yang identik muncul di zaman ini sering kali diperhadapkan serius oleh para pelaku misi tentang bagaimana Injil yang akan mereka wartakan dapat diterima secara langsung oleh mereka yang belum percaya, sementara objektivitas kebenaran sudah tidak berlaku lagi saat ini. Demikianlah, penulis akan melakukan tinjauan terhadap fenomena misi di zaman post-modern melalui pandangan seorang filsuf berkebangsaan Jerman, Edmund Husserl yang mengajak kita untuk dapat berpikir lebih radikal akan kesadaran diri kita. Dalam memenuhi tujuan penulisan artikel, penelitian menggunakan metode kualitatif deskripstif melalui studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data. Tinjauan ini menyimpulkan bahwa kesadaran akan keberadaan manusia di dunia ini dianggap sebagai bagian dari proses penyangsian menuju suatu objektivitas mutlak, sehingga tidak ada lagi diperlukan suatu upaya pembenaran bagi Injil.</p> Rynaldi Situmeang Copyright (c) 2023 Rynaldi Situmeang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/292 Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0700 Ini Aku Utuslah Aku: Panggilan di Era Digital http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/343 <p> <span class="fontstyle0">This article discusses how to act as a vocation in the era of digitalization because in this era, fulfilling God's<br />call tends not to be oriented as a servant of God; but is often carried away by the digitalization of technological<br />advances. The purpose of writing this scientific work is to explain and encourage the readiness of God's servants<br />to act in their calling to carry out God's vision. In this writing, the author uses a qualitative descriptive writing<br />method, where the description method is research that studies problems in society, while the qualitative<br />approach is a method that explores and understands the meaning of the social problem itself. In the end, as a<br />form of call to action in the era of digitalization, God's servants must prepare themselves, both spiritually and<br />in synergy with technology, to build and convey God's vision.</span> </p> Andi Darmin Gulo Copyright (c) 2023 Andi Darmin Gulo Gulo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/343 Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0700 Praktik Ibadah Keluarga dan Dampaknya Bagi Keluarga http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/217 <p>Saat ini, keluarga-keluarga Kristen banyak yang tidak melaksanakan ibadah keluarga, disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan bebagai kesibukan. Ibadah keluarga adalah kegiatan pelayanan keluarga menyediakan tempat dan waktu khusus dengan mengumpulkan anggota keluarga untuk bersama-sama mendekatkan diri kepada Allah. Tujuannya supaya kita dapat beribadah, memuji dan menyembah Allah, menghayati kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus, membahas firman Tuhan, berdoa bersama, berbagi <em>(sharing)</em> dan bersekutu bersama anggota keluarga dalam membangun hubungan yang semakin intim dan mendalam. Penelitian ini bertujuan supaya keluarga dapat melaksanakan ibadah keluarga serta rutin, khususnya keluarga di BNKP Jemaat Moria Resort 26. Lewat pendekatan penelitian kualitatif beserta prosedurnya, penulis berhasil mengumpulkan data tentang alasan atau penyebab mengapa keluarga tidak melaksanakan ibadah keluarga secara rutin. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, penulis merekomendasikan upaya keluarga dalam melakukan ibadah keluarga dengan bernyanyi, membaca Firman Tuhan dan berdoa untuk mengucap syukur dan memuliakan Allah bersama anggota keluarga.</p> Gustus Waruwu Copyright (c) 2023 gustus waruwu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://hineni.sttsundermann.ac.id/index.php/hjim/article/view/217 Sat, 11 Nov 2023 00:00:00 +0700